Sabtu, 23 Oktober 2010

Penghitungan Pilkada Depok Digelar, Pengamanan Diperketat

 

Jakarta - KPUD Kota Depok menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Walikota Depok. Pengamanan di sekitar lokasi rapat pun kini semakin diperketat.

"Di sini tidak ada rencana unjuk rasa tapi kita mempersiapkan melakukan pengamanan secara persuasif," kata Kapolres Depok Kombes Pol Fery Abraham di Balai Rakyat, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/10/2010).

Fery mengatakan, ada 400 personel dikerahkan dari Polres Depok dan Polda Jawa Barat. Pengerahkan personel dilakukan untuk antisipasi kericuhan yang sebelumnya sempat terjadi.

"Kita antisipasi personel baik tertutup maupun terbuka. Kita lakukan penggalangan persuasif agar situasi kondusif," jelasnya.

Menurut Fery, lokasi rapat pleno ini dipindahkan dari Cibubur ke Beji karena dari segi keamanan tempatnya lebih mudah terkontrol. "Ya kita ikutin maunya KPUD tapi di sini lebih representatif," ujarnya.

Pantauan detikcom, rapat pleno digelar pukul 13.15 WIB. Rapat digelar setelah molor 15 menit dari yang dijadwalkan. Ada ratusan massa dari masing-masing calon Walikota Depok sudah berkumpul di balai rakyat.

Massa masing-masing pendukung ini tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan. Hanya tamu undangan dan KPUD yang diperbolehkan masuk serta perwakilan masing-masing calon walikota Depok.

Di pagar-pagar pintu masuk Balai Rakyat dijaga sekitar 100-an polisi. Setiap tamu yang hendak masuk ke gedung diperiksa tasnya. Ada 5-10 personel yang berjaga-jaga di sejumlah titik Balai Rakyat. Anggota Brimob bersenjata laras panjang pun ikut mengamankan lokasi rapat pleno.

Sebelumnya, rapat pleno sempat digelar Gedung Wiladatika, Cibubur, Depok. Rapat pleno sempat ricuh karena massa pendukung calon Walikota Depok nomor urut 4 meminta Ketua KPUD menanggapi permintaan mereka soal rapat pleno yang dipercepat dari jadwal. Ketua KPUD menolak menanggapinya dan akhirnya terjadi keributan.

Tidak ada komentar: