Bisnis makanan memang tidak ada matinya. Selain karena kebutuhan pokok, makanan juga terbilang bisnis yang banyak menguntungkan. Seperti artikel sebelumnya, kali ini akan mengupas lagi bisnis makanan atau lebih tepatnya bisnis catering. Dalam bisnis makanan memang gampang-gampang susah. Walaupun mudah cara membuatnya, namun ada sisi lain yang harus dipertimbangkan, yaitu cita rasa. Karena selera dari masing-masing orang jelas berbeda-beda. Apabila sudah sesuai dengan selera konsumen, maka tidak jarang akan kebanjiran pelanggan. Memang ini tidak dijamin seratus persen, karena ada juga konsumen yang selain mencari selera makan yang pas, tetapi juga mencari tempat yang sesuai.
Bisnis catering akan lebih banyak untung apabila kita memiliki alat transportasi dan alat makan sendiri, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan lagi uang untuk biaya sewa alat-alat tersebut. Jika kita baru pertama kali membuka usaha catering, kita memang tidak perlu memiliki semua itu. Banyak tempat penyewaan alat-alat untuk catering lengkap, dan harganya pun terbilang murah. Untuk piring sekitar 1800 rupiah perlusinnya. Dan apabila usaha cateringnya sudah mulai berjalan dan ada tanda-tanda kemajuan, Kita bisa membeli satu persatu dimulai dari yang terpenting. Misalnya dari piring makan, berikutnya sendok makan, dan seterusnya.
Cara seperti itu dulu dilakukan oleh pengusaha catering Nirbaya Jogja. Sebelum usaha cateringnya maju seperti sekarang, pemilik usaha keluarga catering Hj. Mujiyati Soekarman memulainya dengan membeli satu persatu alat-alat untuk menunjang catering. Dan sampai saat ini gudang yang tersedia untuk menampung alat-alatnya pun sudah tidak mencukupi. Alat transportasinya sudah mencapai 12 unit mobil, diantaranya 3 minibus, 2 suttlebus, 3 mobil box, 2 mobil pick up, 2 truck. Untuk kelas bisnis keluarga bisa terbilang sukses. Karena cara manajemennya pun memakai sistem kekeluargaan, alias tidak kaku. Catering ini tidak pernah memasang iklan ataupun papan nama. Yang ia andalkan hanya meninggalkan satu kartu nama kepada pelanggannya.
Untuk menjadi seperti Catering Nirbaya yang sekarang sudah dikelola putrinya Hj. Endang ini memerlukan waktu yang panjang dan penuh perjuangan. Kalau kita melihat kesuksesannya sekarang ini, yang dalam seminggu tidak kurang dari 15 ribu porsi ia layani, tentu kita tidak akan menyangka jika dalam proses perintisannya hanya menjual arem-arem dipasar. Berkat kegigihan dari Ibu Mujiyati yang sejak tahun 1994 sudah menjanda untuk yang kedua kalinya, mampu membawa usahanya ke taraf yang lebih baik. Arem-aremnya beliau cap dengan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi, sehingga sedikit kebanjiran order sesudahnya.
Pernah suatu saat terjadi hal yang tidak menyenangkan, dimana salah satu konsumen yang melakukan penipuan dengan mengatakan makanan yang dipesan basi. Lucunya lagi pemesan mengatakan itu setelah acara usai, dan hanya tertinggal sedikit makanan. Padahal sesuai prosedur makanan baru dimasak sesaat sebelum pesanan diantarkan, dan juga ada pengecekan rasa. Dengan negoisasi, akhirnya diputuskan pemesan tidak diwajibkan membayar. Contoh lain adalah kecurangan dari pihak ketiga, yang merasa tidak suka dengan kita, sehingga melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam persaingan bisnis yang sehat, seperti memasukkan zat lain yang menyebabkan makanan cepat basi, tidak enak, atau bahkan keracunan.
Untuk menanggapi masalah seperti ini tidak perlu emosi, cukup diselesaikan dengan kepala dingin. Dan pertama yang harus dilakukan adalah mengambil contoh makanan yang menyebabkan keracunan, lalu membawanya ke laboratorium untuk di uji, lalu setelah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Dan apabila kita merasa yakin bahwa itu bukan dari kita, dan apabila tidak bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, segera laporkan ke pihak berwenang dengan membawa bukti-bukti lengkap untuk segera di tindaklanjuti.
Dengan cerita tadi anda jangan langsung merasa ingin cepat-cepat mencoba dengan tidak memikirkan untung ruginya, namun juga jangan merasa takut untuk mencoba. Untuk menunjang kesuksesan bisnis catering, anda harus menjaga kebersihan tempat, alat-alat, makanan, dan juga tetap menjaga keharmonisan dengan pelanggan, seperti yang diterapkan Catering Nirbaya dengan sistem kekeluargaannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar