Rabu, 11 April 2012

2 Story Short

The Nurse and the Wolf

‘Be quiet now,’ said an old Nurse to a child sitting on her lap.
‘If you make that noise again I will throw you to the Wolf.’
Now it chanced that a Wolf was passing close under the
window as this was said. So he crouched down by the side
of the house and waited. ‘I am in good luck to-day,’ thought
he. ‘It is sure to cry soon, and a daintier morsel I haven’t had
for many a long day.’ So he waited, and he waited, and he
waited, till at last the child began to cry, and the Wolf came
forward before the window, and looked up to the Nurse,
wagging his tail. But all the Nurse did was to shut down the
window and call for help, and the dogs of the house came
rushing out. ‘Ah,’ said the Wolf as he galloped away,
‘Enemies promises were made to be broken.’


The Lion’s Share

The Lion went once a-hunting along with the Fox, the Jackal,
and the Wolf. They hunted and they hunted till at last they
surprised a Stag, and soon took its life. Then came the question
how the spoil should be divided. ‘Quarter me this Stag,’
roared the Lion; so the other animals skinned it and cut it
into four parts. Then the Lion took his stand in front of the
carcass and pronounced judgment: The first quarter is for
me in my capacity as King of Beasts; the second is mine as
arbiter; another share comes to me for my part in the chase;
and as for the fourth quarter, well, as for that, I should like
to see which of you will dare to lay a paw upon it.’
‘Humph,’ grumbled the Fox as he walked away with his
tail between his legs; but he spoke in a low growl .’You may
share the labours of the great, but you will not share the
spoil.’



Selasa, 03 April 2012

Rate Currencies Of Indonesia






This is Description history rate Currencies of Indonesia

Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.
Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.
Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.
Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto.
Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi .

Satuan di bawah rupiah
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.
Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
*sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
*cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa
peser, setengah sen
*pincang, satu setengah sen
*gobang atau benggol, dua setengah sen
*ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya)
*picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya)
*tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.